Dariku untuk ayah dan Ibu


Saya memikirkan hal kosong hari ini.  Hari yang sama dengan hari kemarin..  Tentu ini bukanlah hal kosong yang barang tentu tak berarti  buatku....   Iya, lagi lagi lamunan terantuk kepada sebuah misi besar saat saya bisa mengenal kata " sayang "

Sayang kali ini saya hidup jauh dari orang - orang tersayang.  Jauh merantau,, mencari jawaban tentang apa hidup itu sebenarnya.   Haha...  tentu ada rasa sedih pastinya pergi menepikan diri jauh dari mereka.   

Yupss...  Duluu sekali saat masih kecil dalam kesederhanaan hidup dan ketidakharmonisan keluarga,,  rasa sayang itu kecil sekali kurasa.  Rasa sayang  orangtua  adalah  barang mewah.   Itulah yang terjadi Dalam konteks pemikiran seorang anak kecil kemarin kemarin.  heehe,,  Mungkin dalam pandangan  orang dewasa akan lain hasilnya.  Mungkin? Hmm,, anyway berbicara masalah masa kecil,,  tentu bnyak hal yang pastinya kita minta pada orangtua.  Gw yakin semua orang pernah mengirimkan pesan tentang sebuah permintaan spesial pada mereka para orangtua. 

Kali ini gw akan berbagi tentang ini. Tentang gejolak hati,,  Sebuah emosianal Kali pertama saya membuka kata pada mereka..   Ya pada mereka  orang tuaku sendiri.  menatap dalam mata ayah dan ibu..  yang akhirnya membuka mata hati mereka...



****
Dalam catatan saya sebelumnya...  tentulah semua tahu bahwa saya berada dalam lingkungan keluarga  yang kurang beruntung... Broken.  Seseorang tentu akan mudah melakukan sesuatu yang buruk andaikan  ada pada posisi yang kurang baik seperti ini.  fikirku kali itu....   hari itu hari pertama saya merokok.   SMP kelas 2..  "  wow,,  lelaki yang malang dan bodoh  ".  Mungkin  kali itu Malaikat putih berucap pada ku  seperti itu.   Hari  yang barang tentu menjadi hari hari kelam di masaku.   

Tinggal di sebuah desa yang berada tak jauh dari kota  dan  bergaul dengan Hari hari kecil bersama kawan kawan di situ.  Hari yang berulang  rutin  dengan  harapan mampu  menaklukkan  amarahku sendiri.  Sangat sempit sekali jadwal  kegiatanku kala itu.  Hal yang salah tapi tak akan kusesali juga,   kalaupun  masa kecil itu kulalui dengan melupakan  hidup untuk menyenangkan hati,,  merusak diri  tentu dengan ceria cita  kulakukan.    Sangat sayang,,   namun pilihan itulah yang kuambil.  

Teringat sebuah kalimat dari seorang polisi ketika beliau mempresentasikan bahaya Psikotropika di kelasku.  " sesuatu itu dilakukan dari hal yang paling kecil,  lalu sedang, kemudian  besar " Lamunanku buyar seketika sesaat kawan saya di SMA menepuk pundakku ini.  Kulihat dan kudengar dengan jelas bahwa mereka sedang mengejekku.  Kali itu  kami tak masuk sekolah...   Kami sedang menikmati minuman yang membuat kepala ini pusing.  Pusing lebih dari saat Ibu memberiku Puyer 16 ketika sakit demam.   " Wuuuw,,,  its werryy weryy gut "  Cetus salah seorang kawan seraya memberikan gelas kecil padaku.   " Behh,, masih giliranku ini ?? "  

Aku kembali kerumah dengan santai walau bau tak sedap alkohol  menyengat  dari seragam ini.   Ayah dan Ibu tak ada dirumah..   kebetulan mereka pedagang.   Hampir jarang pulang kerumah,  walau jarak toko kerumah tak terlalu jauh.   Lalu bagaimana dengan kakakku??  Entahlah saya sendiri juga tak mengerti..  semenjak  mengenal minuman itu,, saya menjadi pemarah..   terlalu sering saya memukul dan membentak kakakku ini.  Kadang saya merasa kasihan  dengannya...   masih teringat betul ketika ayah selalu memukulnya saat dia tak menurut.   Rasa-rasanya akibat perbuatanku itu ,, Kakak juga  tak menyukaiku lagi.


Kututup pintu kamar lalu kubanting tubuhku yang kurus itu ke kasur. Aww....   Syiaal!!  Kepalaku membentur kasur kapuk yang keras.  Tipis sekali kasur ini,,  hampir tak kurasa   kapuk didalamnya.  Ughht,,,,   kupukul beberapa kali dengan keras  ke arahnya...     " mampus kau mampus kau.. !! "  namun,,  hanyalah sakit  luar biasa  yang kudapat  pada tanganku.    " hahaa.. ini yang namanya mabuk  pasti.  "

aku tertawa,,,  menertawakan duniaku sendiri..   
Lalu aku menangis...   menangis  karena aku tak ingin ayah dan Ibu bertengkar.   
Lalu aku melamun...   melayangkan fikirku untuk pergi dari rumah.   
Tapi tiba - tiba aku sedih..  
Saat Ibu menangis...   saat mereka datang menagih uang pada Ibu,,  
Lalu aku tertidur....     
Dan akhirnya kutemukan duniaku kembali bersama kawan kawan yang menyayangiku...

nex time sambung..
saved
  

Sebelum Tidur..

            
               
              Dalam hening semalam,, ditengah suara gerimis hujan diluar tangan saya menggelitik  untuk  sekedar mencari cari suatu hal yang membuat mata ini lelah dan mengantuk.   Saya dapatkan handfone nexian ini dibawah bantal.  Ya,, dibawah bantal. biasa saya letakkan  Sangat simpel kalau - kalau ada panggilan,,  barang  ini..  Dia adalah Dewa penyelamat dan penolong karena berkat alarmnya gw bangun  dan   kerja.   itu saja, selebihnya barang  itu sama dan layaknya BB.  Bisa sms dan Bisa telepon...  sangat memaksa sekali. hahaa,,,,

                facebook situs jejaring andalan anak muda jadi pilihan,   cocok bagi anak muda seperti saya,, :p  vivanews dan detik  ntar ngantri  fikir saya dalam batin malam itu.   Tak perlu lama untuk menemukan yang saya cari.   Dalam Home..  sebuah status dari salah satu forum  Indonesiaunite.   Sangat menarik perhatian saya..   sangat menggugah  sanubari dan  perasaan sebagai seorang warga negara Indonesia .  Inilah tulisan yang saya maksudkan...
" Orang sering bertanya, lo ngapain repot-repot berkontribusi untuk Indonesia? Sederhana: karena Indonesia akan hidup selamanya, dan kita tidak. Yakinlah teman, ini semua adalah perjalanan Indonesia menuju sebuah bangsa besar. Jadilah bagian dari sejarah "
                Masih ada harapan untuk membangun Indonesia kembali ditengah keterpurukan  negri ini.  Yaa.. saya lah satunya.. Saya ingin bermimpi tentang keindahan Negri ini, tentu andaikata malam ini saya bisa tertidur pulas.  "Yaa.. tentu saja. "  Batin saya meyakinkan.   Inilah yang saya sampaikan kepada mereka yang percaya mimpi itu...


"Walau tanaman padi tak sebanyak dan sesubur dulu..    hingga museum kakek   sang pahlawan teronggok tak dikenal.    Saya tetap mencintai tanah ini dengan segenap jiwa dan raga.   Biarlah Poli dan tikus serta sinetron tumbuh subur kembang di tanah pertiwi. Kita tunggu moral bangsa akan tergerus hingga malam kapan.    Smoga saja saya masih mempunyai harapan untuk melihat Indonesia sejatinya.  Indonesia..  Indonesia.. "

Mimpi dan Harapan




Saya memiliki impian,tapi tentu takkan mudah untuk menggapianya..
Namun saya selalu percaya akan proses,, Karena harapan ada pada mimpi kami.

Dalam hening pagi sekarang,,   ingin rasanya bertemu dengan sang kuasa semesta alam ini. Beerserah diri, menangis memohon ampun atas kesalahan dan kebodohan saya di masa lalu. Manusia kecil dan lemah yg tak pernah berkaca pada kodratnya.  Saat Pagi ini saya sangat ingin sekali bercerita tentang perasaan hamba wahai ALLAH tuhan saya..

Hati ini sedang galau,,   Rasa rindu pada keluarga  tak lagi terbendung rasanya. Marahlah kepada saya,, tapi jngn marah kepada meraka.  Mudahkanlah segala rizki dan nikmatmu hanya kepada keluarga hamba...  ampunilah segala dosa dosa mereka selama ini. Lapangkanlah hati mereka untuk menerima segala garis takdirmu y ALLAH...  
Mudahkanlah jalan menuju mimpi saya,,  mimpi yang membuat mereka bangga.  Mimpi yang bisa membuat senyum mengembang indah.. mimpi yg  bisa membuat mereka menangis tiada henti karena bahagia...   


Mimpi ini adalah harapan kami untuk meraih jalanmu y ALLAH.
Mimpi dari saya untuk orang orang terkasih sepanjang hidup saya.
Semoga engkau tak mengambil nyawa hamba sebelum mimpi saya terwujud... .

Amien,, amieen,,


jakarta, 1501'11

Ingin Kulalui hari bersama engkau Ayah




             Malam selalu identik dengan  sepi,  itu yg selalu gw rasa.  Hari, minggu, bulan, hinga  tahun selalu berganti setelah tinggal jauh dari keluarga,   Gw ada di kota ini.    Jakarta..  Kota metropolitan,,   kota yang katanya orang orang  segalanya jauh lebih maju dibandingkan dengan kota kota lain.    Kotanya orang orang yg berwawasan luas,  kotanya para petinggi terkemuka tanah air,  kota yang modern dan sebagainya...    ernyata apa yg   dibicarakan orang selama ini  berbeda dengan yg ada.  Tak perlu lg rasanya saya bercerita tentang kenyataan itu, karena pasti kawan kawan semua lebih mengerti akan sisi sisi lain kota ini ketimbang saya.

           Jauh meninggalkan keluarga di kampung demi sebuah impian, itulah yg sedang saya lakukan sekarang ini kawan.  Tak ingin rasanya hanya sebatas berharap pada sebuah keajaiaban agar cita cita dan impian ini tercapai.   Di sini, di kota ini sendiri,  benar benar tanpa seorang yg dikenal  apalagi keluarga.  Melalui hari demi hari penuh makna biarpun hanya berjumpa dan bercengkrama dengan pekerjaan dan tempat tinggal.

           Hari hari terlewati,  tiada sebuah kepastian akan tanda tanda mimpi ini kan terwujud.  Terkadang fikiran tersebut selalu mengahantui gw.  Slalu di setiap malam mata ini menatap  ke langit,   bukan berharap pada bintang jatuh lo gan?  Heee…   Sungguh kuasa Tuhan begitu luarbiasa,   mencipta smesta dan segala isinya..    subhanallah.   Mata dan fikiran ini masih melayang menikmati indahnya setiap malam,  tiba tiba keyakinan kembali hadir.  Keajaiaban yg begitu luar biasa indahnya,  bisa dengan sekejap mata tercipta karena kuasa Nya,  mudah mudahan ALLAH selaku pemilik hidup dan mati manusia berkenan mewujudkan mimpi dan angan ini.   Ya mimpi dan angan gw dr seoarang anak kecil  bocah  kmpung.   





******
             Suatu malam, sepulang dari kantor sekitar jam 00.00 terasa sekali badan begitu capek.  Ingin sesegera mungkin gw banting badan ini ke kasur.   Setengah mata ini terpejam,   hendfone tiba tiba berdering. Ternyata ayah gw  yg nelfon.  Suaranya pelan bngt gan,   entah kenapa hati ini terenyuh setelah mendengar suara parau beliau.   Ayah pasti sedang jaga toko ni,  batin gw menebak.   Oiya, ortu gw buka usaha kecil kecilan di kampung.   Warung makan sama sembako,,  Nggak yang wuaaah kok gan.  Ya Cuma sebatas pedagang biasa,  pedagan kecil dengan untung yang kecil.

Ayah    : Eyy, lagi apa le?  ( Le : Tole : sebutan anak lelaki dengan rasa sayang )
Saya     : Lg pulang kerja Yah, Belom tidur kah? Jaga ya..?
Ayah    : Iya,  tp bentar lg tutup kok? Yaa,,  da…agh..gh
Saya     : ( Gw potong gan ), Iya sudah tutup aja yah warungnya, lagian udah malam,
Ayah     : Iya.. yadaah yaa,, gitu aja. Tuuuut…
Saya     : Iya, met mlm Ayah.. Terputus seblum gw ngucapin sesuatu...

             Sebatas itu ayah kalau nelfon gw gan,  Cuma nanya  “ lg apa... masuk kerja jam berapa...  yadah ati ati yaa…” Tak pernah terdengar pertanyaan lain selain  itu,  ayah sangat segan untuk bertanya macam2.    Mungkin ayah masih mengira kami belum memaafkan kesalahan waktu itu..   Kupejamkan mata ini sesaat,  Kuteriakkan kata dalam hati ini sekuat mungkin.   “ Benar,,   Semua ini pasti karena masa lalu itu,  masa lalu dimana gw benar benar tidak terima akan sikap arogan dan menang sendirinya ayah,  masa lalu dimana kebencian telah merasuki jiwa untuk membenci ayah dan aturannya… “     Hampir separuh perjalanan hidup gw jalani untuk tidak suka terhadap sosok seorang ayah.

           Perlahan lahan Gw buka mata,   air mata ini lalu mengalir pelan,   hangat sekali membasahi pipi,,  namun begitu panas di dalam hati dan jiwa.  Degup jantung  begitu terdengar jelas ditelinga,  malam itu begitu hening.  Mata ini menatap langit langit rumah.. Y Allah,  ampunilah segala dosa yg hamba pernah perbuat terhadap Ayah saya. 

            Dulu….  Sejak masih kecil,  SD kelas 1 - 2 gan.   Ayah dan Ibu sering bertengkar,  apa masalahnya gw jg ngga ngerti.  Begitu seringnya,  tiada hari tanpa ribut dan ribut.   Tapi slalu setelahnya,,   ibu hampir slalu pasti menangis.    Kemudian menyendiri dalam kamar,,,   menyembunyikan sgala sedihnya dari gw,  kebetulan kakak telah berangkat sekolah.   Bingung rasanya hendak berbuat apa.   Hanya, Sesekali gw lihat dalam kamar karena takut kenapa napa,,.   Mmm… Tapi begitu tau,  secepat kilat Ibu langsung menutup rapat rapat pintu kamarnya…   Tak lama pun,  pasti Ayah pergi meninggalkan kami entah kemana.  Gw hanya duduk didepan pintu, termangu mangu.  Tiada satupun orang yg peduli.  Mau nonton tv harus ke tetangga.  Karena wktu itu ane belum punya TV.   Berjam jam pantat gw selalu dibikin panas duduk di depan pintu.   Ya sudahlah,  gw tunggu ayah. Semoga saja nanti pulang membawa oleh oleh.

          Sedari kecil sudah terbiasa dengan sesuatu yg keras..  maksd gw dalam arti yg sebenarnya gan.   Pukulan, tamparan ,,,,  waduuuh parah gan, macam macam bentuk dzat benda ude gw rasa.. map sedikit lebay ni gw.   Wajar sih gan gw bandel bngt waktu kecil,  tp mungkin dari situlah hati dan perasaan terbentuk menjaadi sosok yg keras terhadap apapapun.  Dari kemauan,   keyakinan,   bentuk sikap terhadap orang lain dan yg lainnya dan lainnya.   Semuanya tercipta Dari ketidakharmonisan ortu,  yang membuat diri terasa sepi dan sendri.   Didikan  orangtua yg salah lalu pukul mencipta gw menjadi pribadi menjadi orang yg kemudian berbalik melawan orangtua.  

           Hingga memasuki masa remaja,  tidak ada yg berubah gan.  Ekonomi keluarga masih kurang,  ketidak harmonisan ortu masih tetap sepeti sedia kala.  Ayah mulai sering memarahi dan membentak.  Segala aktiftas disekolah,, dirumaah termonitoring dengan sempurna oleh Ayah.  Semuanya,,, semuanya…. Segala aturan dari Beliau penuh dengan ketegasan.   Kakak gw satu satunya kasian gan.   Sedih melihat kakak selalu dipukul dan ditendang hanya karena keteledoran dan ketidak sengajaan yg dibuat.  Ibu tak bisa berbuat banyak…    Setelahnya Saya dan Ibu hanya mampu mengobati luka memar kaka dihampir sekujur tubuhnya.  Kakak menahan sakit tapi tidak menangis,,   Ibu memeluk kami berdua dengan air mata yang terurai,   kami lewati hari hari itu setegar mungkin,,,   hati pun hanya mampu menangis.  Mungkin memang benar bahwa orang orang kecil dan lemah hanya memiliki tangisan…

             Pernah suatu waktu sebuah petengkaran membuat Ayah kabur dari rumah hingga berapa lama..   Ibu terlihat linglung.  Seperti tak tahu kemana lg arah melangkah..  kasihan sekali wanita mulia ini.  Kakak dan Ibu pasrah sambil menangis,    gw duduk didepan pintu.  Tak tega rasanya melihat mereka berdua.   Akhirnya setelah Ayah pulang kerumah tak sepatah kata pun keluar dari mulut ane gan,,,   Begitu benci dan marahnya gw saat itu.   Hati ini luluh karena Ibu menasehati gw untuk tidak bersikap seprti itu pada ayah…  Kami kambali lagi harmonis dalam kehangatan keluarga. 

             Hari terlalui sangat pelan,,   pelan bagai angin pagi yang terkalahkan oleh  sinarnya sang mentari.   Ya,, sinaran mentari khas,   yang hangat,,,   sehangatnya  roma kekeluargaan yg  terkadang gw rasakan saat itu.    

             Ayah masih sama dengan hari hari sebelumnya,  masih kolot dan tempramen.    Tapi terkadang kasihan juga melihat ayah di cuekin oleh kami semua…   heheee,   setiap pulang kerja, seharian kerjaannya cuma tidur,  habis tu berangkat kerja lagi.   Sesekali ayah mencoba bersahabat,,,   “  Mau mancing engga??  “  nawarin ke ane baik baik gan,, sambil senyum.     Preett….Gw gengsi gan,  emang gw cowok apaan gampang disogok.      “  Enggak Yah,, besok ulangan,  Mau belajar aja!”

            Ayah berpaling ke kakak gw gan,,  wadu sempet ngeri gan.  Kirain kakak mau di gaplok apa digimanain gitu…   ternyata Ayah ngasih uang saku.   Hueleeh,, sok peduli… sok pedulii..   soalnya Ibu yg biasanya ngasih.   “ Huh,  Jelas cari sensasi gw bilang ”.             “  Ini uang jajan buat besok ya Mey,,  nama kaka gw  Mey gan. Kalau sisa nanti ditabung..“    Kakak gw nanggepin dingin Gan,,,  Kasian Ayah. Padahal ude lembut banget ngomongnya.   “ Taruh di meja aja Yah,,, “    Gw inget bngt waktu itu kakak Gw lagi sibuk ngerjain tugas,  jadi dijawabnya ketus.   


          Dalam situasi seperti itu,  ibu datang menghampiri kami sambil membawa  Teh pahit panas kesukaan Ayah serta beberapa gorengan.  Yaiyaya,  Senjata ampuh buat meredam suasana panas antara Ayah,  gw dan kakak.    Sambil nonton TV kami bercanda dan tertawa bersama.   Update gan,,,    Ibu akhirnya membeli TV,, biar masih kreditan. :D  hehee,,,, my mom is debes dah.

            Sebuah Batu lama kelamaan akan tergerus jika berulang ulang  dihujam oleh tetesan air,,   sama halnya dengan karang karang kokoh di pantai.  Akan hancur akibat gempuran ombak yg silih berganti.  Segala sesuatunya terselip sebuah kelemahan kecil yang mampu mengahancurkan.  Mungkin ibarat tersebut Sama dengan yg gw alami ini gan.   Hati yang selalu dilanda kebingungan,   kekecewaan,   amarah..  jsutru  karena lingkungan dalam keluarga gw yang tidak stabil,  cenderung kacau,  jauh dari keluarga yg damai dan tentram.  Membuat gw salah memilih jalan.

           Terlalu letih berlari bersama keluarga gw,  lalu kemudian gw pun terlena oleh sesuatu hal yg  justru mengahancurkan diri gw sendri.   Gw Broken Home gan.  Orang orang yg kecewa terhadap hidupnya, pada keluarganya  yg berjalan tidak sesuai dengan apa yg diharapkan.  Segala jenis benda haram dan laknat meracuni jiwa dan otak. 4 tahun gw menyiksa diri… 

           Ternyata ALLAH masih sayang sama gw gan,   sempat 2 x opname, terakhir masalah paru paru. Dan alhamdulillah, hingga sekarang gw masih bernafas. Ternyata ALLAH Masih memberikan kesempatan kepada jiwa ini,   untuk menujukkan pada keluarga dan diri-NYA bahwa gw mampu berubah menjadi manusia yg lebih berguna,  manusia yg berhasil menggapai mimpi, dan cita cita.  Amien,,


          Gw akhirnya kembali ke jalan yang benar gan,, heehee, kaya sinetron.   alhamdulillah setelah keluar dari rumah sakit.  Bagitu banyak perubahan perubahan terjadi dalam diri Ayah gw.   Beliau menjadi lebih sabar.   Cenderung berkepala dingin dalam setiap masalah,,  terlihat begitu dewasanya ia menghadapi hardikan, dan terkadang cacian dari kakak gw yg masih belum bisa melupakan kenangan masa kecilnya.    Suatu waktu ayah terlibat debat kecil dengan Ibu,,,  Dengn kata yg lugas tiba tiba kakak membantak dan mengusir ayah dar rumah.   Seketika itu juga ayah,  tertunduk.  Matanya terlihat merah,,  tapi tdak menangis. 


         Ibu lah orang yg paling menyesal pada waktu itu.   Tak pernah sama sekali gw berpihak untuk membela sala satu dari mereka,, mereka adalah orang tua..   Orangtua yg membesarkan gw dengan segala keikhlasan dan perjuangan yg luar biasa…   Ayah berlalu meninggalkan kami sejenak,  tak lama berselang. Senyumnya terlihat diantara wajah muramnya.   Oh Ayah…   Bersabarlah menghadapi kenyataan.  Semoga semua ikhlas memaafkan kesalahan kesalahan ayah,,,   Aku rindu engkau ayah….




Salam.. salam sejahtera untuk kawan kawan KASKUS dan semua