SMP di hari Pertama..



          Di suatu waktu di pagi yang cerah.   Sinaran matahari malu malu muncul menyergap masuk kedalam kamar.     Riuh burung tetangga terdengar begitu merdu,  begitu nyaman,   begitu menenangkan jiwa.   Kuuderuu... Kuook...   Kuderuu.. kuoook..     hehee,   seperti itulah suara yang gw dengar.    Indahnya pagi itu terekam jelas di fikiran,     karena hari  itulah   dimana   pertama kalinya gw akan mengeyam  pelajaran baru di sebuah sekolah menengah pertama.


          Sesuatu yang baru sedang kukenakan di pagi hari ini. Seragam, topi, dasi, sepatu,...  astaga gw mulai berkaca, tersenyum senyum.    Bangga sekali rasanya dengan seragam biru tua ini.   Gw lihat jam diruang tamu.  Pukul 06.30.    Tak sabar rasanya ingin secepatnya tiba di sekolah baru.     Ibu berjanji akan mengantar saya nanti.    Langkah ini lantas mengarah ke Ibu. Yaah, keinginan ini harus gw tahan. Hanya menengok tak berani menegur.    Gw liat,   Sosok wanita mulia ini masih sibuk menyelesaikan cucian cucian kotornya. Ya, tampak terburu-buru sekali..


          Gw urungkan niat untuk bertanya   " kapan Ibu siap mengantar saya? ". Aih, jam 06.45, begitu cepat waktu berlalu. Belum juga ada tanda tanda dari ibu untuk mengantar saya.  Hati kecil ini mulai berandai andai, harusnya gw ikut Ayah sejak subuh tadi.  Ayah slalu berangkat kerja subuh subuh sekali soalnya. Otak kiri tiba tiba berontak,,   mau ngapelin nyamuk lo disana??   Otak kanan juga tak mau ketinggalan, kenapa tadi nggak bareng kakak, dia kan berangakat dari jam 6?   
Ahh gw nyerah deh, lalu gw berpaling ke arah ibu,  lalu bertanya dengan sangat hati hati sekali.  "Buu, masih lama yaa ? " Kembali kecewa,  nggak di gubrisnya suara ini.   Pertanyaan, itu terus gw ulang berkali kali. Terang saja Ibu maraah dan membentak saya.   "Berangkaat dulu sanaa kamu...!!" Dunia pagi itu seakan runtuh. Sinar matahari terasa sangat panas,  entah dari mana tiba tiba ingin sekali gw panggang burung tetangga  yang berisik tadi karena terus bernyanyi ditengah situasi kacau gw ini.


          Mata ini sama sekali nggak berani menatap ke arah Ibu, takut kalau Ibu semakin marah nantinya. Langkah ini lantas menjauh dari Ibu.   Harusnya gw lalui pagi ini dengan senyum kebahagiaan, tapi ternyata tidak.  Gw bangkit, lalu berjalan ke arah pintu rumah. Dalam takut dan bimbang Kaki ini melangkah menuju sekolah tanpa sepengetahuan Ibu. Saya berangkat Bu,,  kata kecil dalam hati bergumam.

 *****


          Yayaaayaa.. lagi lagi sebuah awal baru di sekolah yang baru, hehee...   Tubuh ini tepat berdiri di sebuah Kelas,   berada satu ruang dengan teman teman baru gw,    terpancar wajah wajah persahabatan dari masing masing.    Bermacam macam perasaan gw rasain kala itu.  Senang karena begitu banyak teman baru yang cantik cantik,   jauh sekali kualitasnya dibanding teman teman cewek gw di SD dulu. ( hahay maksud looch )  Cowoknya juga banyak yang cakep, ya cm gw sih yang paling cakep sebenarnya. ( wuhuuhu,, percaya aja dah ) Gw perhati'in murid laki laki terlihat ramah dan menunjukkan sikap yang baik,   dalam hati ini bersyukur karenan nantinya kami bisa belajar dengan tertib dan tenang.


          Dibalik kesenangan slalu ada kesedihan, ya gw bersedih karena nggak ada satupun orang yang ada di saat spesial seperti ini  ( ngarep mode on ) .  Gw bisa melihat,   paling tidak ada seorang dari keluarga yang dengan sabar dan penuh penasaran selalu mengintip aktifitas kami selaku siswa baru dari balik jendela kelas.   Dalam hati ingin sekali gw teriakin ke mereka " Wooyy, jangan lihat kami seperti anak babon di kebun binatang?".   Emosi meluap di dalam hati kala itu kawan ( Wuhuhuu ).     Derita ini akhirnya berujung pada sebuah kejadian yang gw sendiri juga nggak sadar.  Alamaaaak, setelah gw perhatiin disekelililing cm kostum gw sendiri yang beda.    Malu,  hancur berkeping keping perasaan ini.   Ternyata bukan baju biru tua yang dipakai. Seharusnya gw makai baju identitas sekolah, seragam Biru biru dengan atribut WIDYATAMA di lengan sebelah kiri....

           Tiba tiba lamunan ini buyar. Perlahan tersamar sosok yang gw kenal sedang berada di luar ruang kelas ini. Baju sederhana yang dikenakannya tak mungkin salah lagi. Dia Ibu saya. Beliau  menatap sendu ke arah saya.   Matanya memanggil saya untuk datang kepadanya.  Saya pun berlalu keluar menghampiri beliau, dengan wajah terheran heran lalu bertanya kepada Ibu.    "Ibu?? kenapa Ibu ada disini? " kata ini polos.  Ibu lalu menekuk kedua kakinya, sekarang tinggi kami sama. Ibu menatap dalam ke arah mata ini      " Ibu sudah janji mengantarmu kesekolah, kenapa kamu pergi tanpa mengucapkan kata pada Ibu?".   Gw hanya bisa tertunduk   "Saya tidak ingin mengganggu Ibu, apakah Ibu  marah ? ".    Tiba tiba beliau memeluk erat tubuh ini, sangat lama. Begitu terasa degup jantung dari Ibu. Sesuatu yang hangat terasa di permukaan kulit bahu gw. Air mata Ibu menembus seragam tipis.  Beliau sengaja berpaling, karena tak ingin terlihat bahwa dirinya menangis.    " Jangan pernah ulangi kesalahan ini lagi atau Ibu akan sangat marah nantinya!"  Ibu melepas pelukannya, dan kembali menatap ke arah saya.   "Iya, saya mengerti Bu. Saya janji.. "


          Ya hari itu adalah hari istimewa, hari dimana segala perasaan tertumpah didalamnya. Sebuah kebahagiaan sekejap datang dan begitu cepatnya berubah menjadi mendung yang membawa asa kecewa. Dialah Tuhan, ALLAH sang Maha Kuasa yang menggariskannya kepada kita. Sebuah keajaiban yang gw rasa saat umur masih begitu belia. Mudah mudahan... Angan, mimpi dan khayalan yang selalu ada dalam jiwa belia gw,  nggak akan pernah hilang walau hanya sedetik. Salam salam sukses kawan kawan semua...







Setahun Di negri Orang

       

          Hidup terkadang terlalu berat untuk dijalani (  Haeyaah, berat bro ) .   Bukan cm gw doang kayaknya yang ngerasain ( waduu, roma romanya mau curhat lagi dah ).  Gw adalah pendatang baru di dunia yang sebenarnya ini.  Dunia dimana orang orang melakukan sesuatu untuk sebuah tujuan. Dunia-nya orang orang yang memiliki harapan dan impian di masa depan. Gw adalah seekor kura kura kecil yang baru menetas, kemudian berjalan mengkuti insting naluriah menuju lautan samudera. Berharap sebuah keajaiban untuk hidup baru disana.   Tentunya dengan segudang rintangan dan cobaan ada di depan jalan gw,   cm kapan waktunya gw nggak ngerti.


          Gw punya keyakinan bahwa hidup ini butuh sebuah proses, dimana semuanya berawal dari 0. Meskipun kenyataan sebenarnya tidak segampang yang gw pikir. Keyakinan, hanyalah dalih untuk golongan seperti gw agar tidak menyerah sebelum berperang. Banyak contoh orang meraih sukses dengan jalan  dan cara yang unik. Kalo gw boleh nilai,     semua tergantung dengan naluri dan isnting mereka.


         Ini adalah hidup dengan cara gw sendiri, berkaca kepada orang memang perlu. Tapi terkadang keseringan berkaca membuat jalan ini goyah. Hanya bisa membayangkan keenakan-keenakan orang orang sukses terkadang menjadi bumerang buat gw. Lagi lagi ini hanyalah sebuah proses,  banyak kesalahan kesalahan yang gw lakuin di masa lalu. Naluri ini berteriak kencang, membangunkan gw dari khayalan. Melemparkan peta tentang samudera ke muka bodoh ini,  Menendang kaki kaki gw untuk kembali berlari.


          Ketika diri ini letih, gw akan berteduh.  Tentunya berteduh kepada Raab pencipta alam ini.   Ketika semangat ini kembali hadir berlipat lipat kali,, kaki kaki ini kan terus berlari dengan sendirinya. Suatu saat,   gw akan sangat berharap pada mata ini untuk tidak menangis andainya gw terjatuh kelak. 

          Hari ini hampir setahun gw menapaki kerasnya hidup di negri orang. Tentunya dengan segala macam rasa susah dan senang mewarnainya. Meninggalkan semua yang gw miliki di kota kelahiran, dan memulainya di tempat ini tentu adalah hal yang t mudah. Ini adalah awal puasa yang tak biasa  buat gw,   karena harus berada jauh dari orang orng yang kusayang.   Ibu, Bapak, kakak, semua orang yang slalu ada di hati.  Inilah saat saat yang gw maksud dengan berteduh.   Gw nggak ingin berlarut dengan hal semacam itu. Perjalanan masih begitu jauh. Apakah ini awal baru yang dikatakan berat??  (  hahaa.. bodoh kau ).   Tentu masih terlalu dini buat gw menjawab pertanyaan tadi.


         Terselip sebuah rasa bahagia di hati ini. Sangat lama moment sepreti ini ingin gw rasa. Jauh dari mereka, orang orang gw sayang. Ingin ku tunjukkan kepadanya, bahwa anaknya kini telah banyak berubah. Jauh dari gw yang dulu.  Gw sekarang bukanlah anak manja lagi,,  yang merengek untuk dibelikan mainan.  Gw bukanlah anak manja lagi,,   yang marah karena tidak disuguhkan makan siang di meja. Gw bukanlah anak manja lagi,,    yang membuang semua pakaian ke lantai karena salah satu baju yang belum distrika.  Gw bukanlah anak manja lagi,,   yang mengucapkan kata tidak sopan karena diingatkan untuk tidak pulang larut malam.  Dan gw.. dan...  lagi..   dan lagi..        Gw berhasil nglewatin hambatan pertama ini.  Semoga saja diri ini tidak menjadi angkuh.    


Ibu Sosok Wanita Mulia

      

  Ini adalah sebuah kisah,, sebuah cerita ,,, sebuah ungkapan dan curahan hati akan besarnya kasih sayang dari seorang ibu... Kasih sayang yang tulus tanpa mengharap balasan apa-apa....Ibu memang muara kasih, yang penuh cinta dan kasih sayang,, tapi tidak jarang kita sebagai seorang anak,, melupakan hal itu,,, kita bukan membuatnya bangga tetapi malah membuatnya menangis..... begitu juga yang pernah dan sangat sering saya lakukan....


          Ini adalah kisah ku,,,, kisah penyesalan,, karna AKU SERING MEMBUAT IBU MENANGIS..... aku adalah seorang anak ke terakhir dari dua bersaudara.. Aku rasa aku adalah anak yang paling beruntung karena mempunyai kedua orang tua yang sangat menyayangi ku.... terutama ibu....


          Pada suatu waktu,,, saat itu ketika aku masih kecil, aku masih duduk di bangku kelas 3 SD... Hari itu (saya lupa hari apa tepatnya) aku pulang cepat dari sekolah karena guru rapat, dan aku pun langsung berencana untuk main dengan teman2 sepulang dari sekolah.. Ketika sampai dirumah,,, terlihat ibu berdiri di teras,, menunggu ku yang sudah terlihat dari kejauhan. Dia pun menyambutku , mengajak ku masuk dan mengganti pakaian ku,,, lalu menyuruh ku makan,, tapi aku langsung menolak karna aku ingin main dengan teman2 yang sudah menunggu ku. Ibu melarang, dan baru mengizinkan pergi setelah aku makan.. aku marah, lalu langsung lari keluar rumah,,, ibu mengejar ku sambil berteriak memanggil nama ku... aku terus berlari dan tidak memperdulikannya. Sepulang dari bermain, kudapati makanan telah tersaji di meja. Sesosok wanita mulia yang tak lain adalah ibuku ada di sana. Wajahnya jauh lebih bersahabat. Beliau kemudian menghampiriku, lalu mengajakku makan. Oh tuhan, ternyata ibu belum makan hanya karena menungguku bermain. Perutku sangat lapar,    buru buru ku lahap makanan yang ada di depanku hingga aku lupa  kebradaan Ibu disitu.


          Tiba tiba kulihat ibu sedang menangis,, lalu ia tersenyum saat melihat aku menatapnya. lalu dia mencium ku dan menangis lagi.. lalu aku bertanya... "kenapa ibu menangis,,, apakah ibu marah kepada saya?" lalu ibu menjawab.. "tidak sayang,, ibu tidak marah marah, tapi ibu hanya sedih karena ibu tidak bisa memberikan kamu makanan lain selain ini".... mendengar itupun aku diam...


          Waktu pun berganti,,  tak terasa aku sudah lulus kuliyah,,, dan dalam kurun waktu itu,,, aku sangat senang karena aku tak pernah membuat ibu menangis...  Tapi ketika tiba waktu aku harus pergi ke keluar kota untuk mencoba mengadu nasib...  Aku berpamitan sebelum pergi,,, aku memeluk ayah,, kakak, dan terakhir ibu...  Kulihat ibu menangis,,, tapi terlihat sekali dia mencoba menahan tangisannya sehingga yang terdengar hanya desahan2 kecil yang semakin terdengar pilu...Lalu aku memeluk ibu,, aku mencium nya dan mengusap air matanya...  lalu aku bertanya.. "ibu, kenapa ibu menangis? apakah ibu tidak ingin aku pergi?"..  lalu ibu menjawab..."tidak nak,,, ibu menangis bukan karena ibu tidak ingin kau pergi,, tapi ibu menangis karna ibu tak tau kapan kau akan kembali"... ia menjawab sambil menangis,,, dan bagi ku itu adalah kesedihan ku.....  aku lalu menjawab.."ibu jangan khawatir,, aku akan segera kembali untuk ibu"... lalu aku pun melangkahkan kaki, naik ke bus sambil melambaikan tangan pada mereka,mereka juga melambaikan tangan, kecuali ibu yang hanya mematung dengan mata yang berurai air mata.. tak terasa air mataku jatuh,,, aku membayangkan ibu,,, pelukannya,, ciumannya,, dan kasih sayang nya,,,,yang pasti akan sangat aku rindukan......
IBU AKU AKAN KEMBALI untukmu.........





















Salam Kenal Semuanya

          Salam perkenalan,  salam hormat,    salam sejahtera kepada seluruh bloger ditanah air.   Baru pertama kali ni nge-blog, mohon kiranya senior senior sekalian berkenan memberikan bimbingannya. Entah ide dari mana awalnya, tiba -tiba saja hasrat untuk menulis ini ada. Semua mengalir sedemikian rupa. Rasa emosianal yg menggebu, menimbulkan ambisi hebat untuk meluapkan  sgala perasaan yang ada .  Sebuah kisah di masa lalu yang mengharu biru untuk dikenang kembali.
          Nama gw Hengki anak ke-2 dari dua bersaudara, lahir di Solo dan kemudian besar di sebuah kota kecil di  daerah  Jogja. Dengan rasa damai dan ceria gw hidup di kota ini. Kota kecil yang jauh dari hingar bingar  kemewahan layaknya Ibu kota. Kota yang indah, ramah, tentram sehingga begitu nyaman untuk ditinggali. Tiba-tiba saja timbul pertanyaan dalam benak ini, mungkinkah hal yang sama dirasakan juga oleh saudara saudara kita di seluruh penjuru pelosok Nusantara ini.? Semoga saja demikian...

           Kecil hingga menjelang dewasa seperti sekarang,  gw ada dan besar disini. Masih ingat betul memori jumat pagi di pelataran sekolah, ketika itu untuk kesekian kalinya gw serta puluhan teman teman kecilku,    benar benar semangat untuk ber SKJ ria.    Ya senam setiap jumat pagi,    sebelum pelajaran dimulai kami Memposisikan diri berjejer disetiap titik yang ada. Mata selalu terarah kedepan mencermati gerakan pemandu, selalu tertawa riang  menghibur diri kita sendiri.   Setiap saat,  mata bocah bocah usil terus berwaspada,  mengamati gerak gerik para guru pengawas di barisan paling belakang..   Beliau nggak akan segan segan memelintir  jambang siswa yang tidak tertib mengikuti gerakan instruktur didepan. (  waow, militer )

          Masih terlalu polos bagi anak anak seumuran kita untuk mengerti apa itu krismon ( krisis moneter ),      apa itu reformasi,   aborsi atau kejadian kejadian suram tahun 90 lainnya.    Berbagai peristiwa sangat santer terdengar bahwa Indonesia memang sedang kacau. Begitu banyak kerusuhan merajalela di tanah air .. ( Tragedi Mei ).      Saat itu saat yang sama dimana gw hanya tau istilah dari reboisasi ( miris ). Itu memang terjadi Kami menonton berita di sore hari, pada jeda waktu suguhan layar emas RCTI. Masih ingat dunia dalam berita jam 21.00 WIB. Kami menontonnya tapi tidak semua, karena orangtua menyuruh tidur pada jam jam seperti itu. Sedikit Kecewa bukan karena tidak mengikuti siaran langsung berita di TVRI, melainkan penasaran akhir film Layar  Emas jagoan kami, ya American Ninja. Salah satu kenangan indah gw  di tahun 1993 di SDN PERUMNAS 1 CC dengan sahabat sahabat kecil gw.

          Dibalik segala yang gw lalui, Sebuah perjuangan berat, mewarnai hidup gw dan keluarga. Susah senang bersama keluarga kami yang sederhana.      Keluarga yang menyanyangi  dan mendidik anaknya, benar benar dengan segala keterbatasan yang ada. Harus gw akuin,      lahir dan hidup kekurangan bersama mereka adalah suatu hal yang sulit untuk gw terima pada waktu itu.     Perilaku yang begitu hina dimata ALLAH.    Seiring berjalannya waktu,      gw tumbuh dan berfikir bahwa hidup itu nggak semudah yang gw bayangin.      Mata ini selalu menatap keatas,     nggak pernah menatap kebawah.    Orang yang nggak pernah bersyukur atas karunia Tuhan dialah gw pada waktu itu.     Bocah kecil yang angkuh.     Kenyataan yang sebenarnya, posisi gw jauh lebih baik dibanding dengan orang orang yang tinggal dibawah kolong jembatan,       perbandingan licik yang gw tanamkan untuk melawan ego gila ini. ( maksud lo?? )

          Semangat dan Motivasi orangtua menekuni hidup membuka mata hati.  Kesabaran,   keikhlasan,    tanpa beban menjalankan kewajiban mereka sebagai panutan yang baik.  Bukan untuk sebuah hidup yang sempurna,     bukan untuk menjadi seorang kaya raya,     tapi hanya untuk berikan  kami sebuah keadilan.      Pendidikan nomor satu ( gantungakn cita citamu setinggi langit ).    Jalan yang benar benar panjang dan berat kami lalui bersama demi sebuah kehidupan.     Memacu semangat,    sekalipun tenaga  selalu tergerus letih,      membawa berjuta harapan dan  kegagalan di masa lalu beliau.      Selalu serukan  kalimat kalimat jangan menangis karena hidup pada kami berdua,      hidup di dunia bukan lah segala-galanya.    Biar kita miskin atau kekurangan, t  api jangan pernah rendahkan martabat kalian hanya untuk ego duniamu.     Sebuah kata yang indah dan bermakna besar buat hidup gw. Harapan sederhana dari orang sederhana seperti kami.

         Itulah awal dari perkenalan gw dengan dunia ini. Dunianya orang yang  slalu percaya bahwa mimpi itu akan selalu ada di hati orang-orang yang menghargai hidup. Semoga kita memiliki mimpi yang sama teman.Regard,,,